Apakah di perusahaan Kamu masihlah sering terjadi kecelakaan kerja atau bahkan juga condong bertambah setiap tahunnya? Apa sebagai pemicunya? Untuk temukan jawabannya, coba saksikan, apakah aplikasi program K3 di perusahaan Kamu telah efisien? Apakah Kamu berkelanjutan menjalankannya? Bila belum, dapat jadisafety program yang belum maksimal adalah salah satu penyebabnya terjadinya kecelakaan kerja di perusahaan Kamu.
Apakah itu safety program? Safety program atau program K3 adalah akar dari implementasi K3 untuk membuat lingkungan kerja yang aman dan sehat. Safety program diisi rencana meliputi unsur-unsur K3 yang didesain untuk menghindar dan kurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Program K3 ini diisi gagasan aktivitas sesuai yang dipersyaratkan oleh UU No. 1 Th. 1970 mengenai Keselamatan Kerja. Rancangan safety program di setiap perusahaan pasti tidak sama. Oleh karena itu, selain untuk pemenuhan keperluan kriteria undang-undang atau ketentuan K3, safety program pun harus diperkembang berdasar pada type dan ciri-ciriistik dan budaya kerja sebuah perusahaan. Bagaimana caranya bangun sebuah safety program yang efisien? Agar safety program Kamu sukses dan jalan efisien, baiknya perhatikan 6 elemen kunci dalam bangun program K3 berikut ini : Elemen 1 – Prinsip dan keterlibatan manajemen “Your employees learn by example. If they don’t see you practicing good safety habits, they won’t think safety is important. ” – Electrical Construction & Maintenance Sebagai safety officer mungkin Kamu pernah mendengar atau bahkan juga ajukan pertanyaan “Dari mana mulainya suatu implementasi K3? ”. Beberapa pakar K3 pun dengan tegas menjawab, “K3 diawali dari orang berkerah putih atau orang memakai dasi di perusahaan tersebut”. Ya, arti dari pernyataan diatas yaitu implementasi program K3 yang efisien harus diawali dari top manajemen dan tim manajemen. Prinsip dan keterlibatan top manajemen dan deretan manajemen adalah hal paling mendasar dan penting dalam menggerakkan partisipasi pekerja dalam membuat lingkungan kerja yang sehat dan aman. Prinsip ini harus jadi prioritas utama pemimpin dan manajemen dalam wujudkan program K3 yang efisien. Salah satu cara untuk meraih hal semacam ini yaitu dengan memasukkan pentingnya K3 dalam misi perusahaan dan melibatkan pekerja untuk ikuti semua prosedur K3. Elemen 2 – Identifikasi bahaya dan penilaian resiko Program ini diisi sistem mengetahui bahaya disuatu pekerjaan, bikin identifikasi bahaya dan nilai dari resiko itu lalu melakukan ingindalian pada resiko bahaya yang sudah diidentifikasi. Maksud dari identifikasi bahaya dan penilaian resiko ini untuk menghindar dan meminimalisir kecelakaan kerja dan tingkatkan produktivitas. Karenanya ada identifikasi bahaya dan penilaian resiko, pekerja diinginkan dapat membedakan pada :
Elemen 3 – Kebijakan dan ketentuan K3 harus di buat dengan cara tertulis Dalam hal semacam ini, manajemen harus bertanggungjawab untuk mengambil keputusan kebijakan dan ketentuan K3 yang pasti untuk pekerjanya. Untuk membuat safety culture, tanggung jawab pekerja harus di buat dengan cara terang dan tercatat. Kebijakan dan ketentuan K3 ini sangat penting untuk meminimalisir kesalahan berkaitan pekerjaan yang berhubungan dengan K3. Berikut daftar ketentuan K3 yang perlu di buat dengan cara tercatat :
Elemen 4 – Kursus pekerja Sebuah riset tunjukkan kalau pekerja baru punya potensi alami kecelakaan kerja dan cedera semakin besar di banding pekerja lama. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman, jadi penyebabnya beberapa pekerja baru alami kecelakaan kerja dan cedera rata-rata terjadi pada enam bln. pertama ditempat kerja. Kursus K3 adalah program yang sangat penting dalam menghindar terjadinya kecelakaan kerja. Hasil riset yang dilakukan oleh Ismail. A (2010) tunjukkan kalau kursus dapat tingkatkan kompetensi dan pengetahuan pekerja. Kompetensi dan pemahaman K3 pekerja yang mumpuni otomatis dapat tingkatkan budaya dan tingkah laku K3 yang pada akhirnya akan meminimalisir kecelakaan kerja. Setiap pekerja baru harus memperoleh kursus yang cukup sebelumnya melakukan pekerjaan sesuai tanggung jawab yang didapatkan. Kursus pun dilakukan untuk pekerja lama sebagai penyegaran. Kursus yang didapatkan harus mencakup pengetahuan dan ketrampilan sesuai type pekerjaan manfaat tingkatkan kompetensi pokok dan kompetensi K3. Elemen 5 – Pelaporan dan penyelidikan kecelakaan kerja/insiden Jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan cedera pada pekerja baik enteng ataupun berat atau rusaknya barang aset perusahaan, pekerja yang tahu peristiwa itu harus melaporkan pada atasan. Tim investigasi yang kompeten akan mempelajari penyebabnya kecelakaan dan memastikan langkah mencegah agar kecelakaan sama tidak terulang lagi. Tujuan pelaporan dan penyelidikan kecelakaan kerja :
Setiap program yang terwujud harus dilakukan pemantauan dan pengukuran untuk tahu keunggulan dan kekurangan dari program K3 yang di buat manajemen. Dengan pelajari program K3, manajemen pun dapat melakukan perbaikan pada elemen-elemen yang di rasa kurang optimal atau membuat elemen baru untuk meminimalisir cedera dan kecelakaan kerja.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorBlog ini di kelola oleh Sandra Pretiwi Sari Archives
January 2020
Categories |